Sangekindo -Pulang dari kampus pada siang hari sangat panas sekal, dan mau masuk ke mobil aku melihat bapak-bapak jualan es buah, aku sebelum pulang akhirnya aku mampir dulu ke warung es buah tersebut. Segera aku pulang pake mobilku, setelah sampai rumah mobil aku parkirkan di tempat biasa di garasi rumahku lalu aku masuk rumah dan aku ganti baju, kemudian aku makan siang dan minum es buah yang kubeli tadi, “uaaaah… seger sekali ” jadi terasa segar tubuhku dengan minum es buah yang aku beli.
Kemudian setelah aku selesai makan aku duduk di kursi sambil santai-satai dan nonton TV, lama-lama aku bosen juga, karna di rumah gak ada siapa-siapa, Ke dua orang tuaku juga belum pulang, pulang kerja sore, adeku juga blum pulang pulangnya juga sore, Pembantu juga gak punya. Akhirnya aku gak ada temen terus masuk kekamar dan aku rencana mau tidur.
Tiba-tiba kayaknya ada tamu dan bel rumah berbunyi, aku segera untuk membukakan pintu. Aku sempet kaget karna ada wanita cantik datang ke rumahku, Aku gak kenal sama cewek itu dan akhirnya aku Tanya,
“Cari siapa ya Mbak,,?” tanyaku.
“Apa bener dengan Mas ghofur dan alamat ini Jl. Jendral sudirman no. 100 bener gak Mas,,?” Cewek itu tanya.
“Ya Mbak bener disini alamt itu, Mbak siapa ya dan nyari siapa,,? Tanyaku.
“Maaf Mas, sebelumnya kenalkan nama saya Susi, Saya tau alamat ini dari temen saya Mas, Namanya Wawan,,?” Cewek itu sambil ngajak ber salaman.
“Emm… iya, Wawan ,,? Sebenarnya ada apa ya Mbk,,? tanyaku.
“Ini Mas, saya kan dapat alamat mas dari mas Wawan, yang katanya Mas Wawan adalah temen Mas dulu waktu SMA,,?” cewek itu.
Sekilas sambil ku ingat-ingat temenku yang ber nama Wawan itu, oh iya Wawan yang dulu sering pergi atau main kemana-mana sama aku.
“Oooh… jadi Mbak Susi temennya Wawan, ayo silahkan masuk,,, maaf tadi saya Tanya-tanya dulu, hehehe.”
Setelah ku suruh masuk dan aku persilahkan duduk, Aku baru sadar ternyata Susi ini cantik seksi dan aduhai, Dia saat itu memakai pakaian ketat dan pake warna kaos biru dan dadanya tampak indah sekali seperti kayak bola, ditambah harum aroma parfum yang ada dipakainya, paha kelihatan mulus serta dan putih bersih menantang duduk di hadapanku. Karna beliau pakai celana ketat dan pendek. Sekilas aku ingin mengelus dan meremas buah dadanya yang berukuran kira-kira 34B itu.
Setelah aku Tanya basa-basi sana-sini, Susi bermaksud menjelaskan kedatangannya, ternyata dia ingin tanya-tanya tentang jurusan perhotelan di fakultas tempat aku kuliah. Memang Susi ini adalah cewek pindahan dari luar kota yang ingin kuliah dikampus aku kuliah, dengan jurusan perhotelan. Aku kuliah jurusan Teknik mesin, tapi teman-temanku banyak yang kuliah jurusan perhotelan (kebetulan yang kuliah di jurusan perhotelan kebanyakan cewek-cewek cantik tapi temanku cowok), jadi sedikit tau tentang jurusan itu.
Kami pun cepat akrap karna aku jawabnya nyambung dan Susi saat bertanya enak, aku pun sudah pindah posisi saat duduk gak seperti awalan tadi saling berhadapan. Aku langsung duduk di sebelah Susi, Sambil bercanda aku pandang ke arah wajah cantiknya dan paha mulusnya, apa lagi buah dadanya , sesekali terlihat dari belahan kaos ketatnya yang berleher rendah. Terus terang saja di dalam celanaku mulai berdiri keras, dan wangi tubuhnya yang membuat terangsang birahiku.
Lalu Aku mengajak Susi untuk pindah ke ruang TV yang berada di ruangan tengah untuk melanjutkan ngobrol. Susi pun langsung mau dan gak nolak saat ku ajak pindah diruang tengah, setelah berjalan menuju keruangan tengah aku mengunci pintu depan. Sambil ngemil makanan kecil dan minuman yang aku persilahkan, kami melanjutkan ngobronyal. Sesekali Susi mencubit tanganku dan pahaku karna aku mulai ngajak bercanda yang aku mulai duluan.
Dan gak lama, penisku mulai terbangun dan berdiri. Aku kemudian usul ma Susi mending nonton filem percintaan yang aku koleksi di VCD dan aku punya kaset nya. Lalu Susi setuju, dan akhirnya aku masukkan film koleksiku ke dalam player. Filmnya betema percintaan ada sedikit adegan-adegan ranjang. Kami berdua pun asyik dan menikmati saat nonton filem itu, hingga akhirnya sampai ke bagian adegan ranjang, aku langsung melihat Susi tanpa dia tau dan matanya tidak berkedip saat melihat adegan itu.
langsung saja Kuberani-berikan untuk merangkul bahu Susi, ternyata dia diam saja dan tidak menghindar dari rangkulanku. Berlanjut adegan di VCD mulai semakin hot, Susi mulai agak gelisah, kadang-kadang sampai kedua paha mulusnya digerakkan buka tutup. Seakan-akan dia mengundang aku untuk mencumbunya. Aku pertama-tama memberanikan diri untuk memegang tangan dan mengelus-ngelus lenganya, lalu belai-belai rambutnya yang hitam dan panjang. Susi kayaknya menikmati, karna kepalnya langsung di tempelkan ke lenganku sambil manja.
Dan aku masih membelai rambutnya, Kesempatan ini gak aku sia-siakan, Langsung kupeluk tubuh hangatnya dengan kananku dulu dan kucium pipinya, dan Susi pun tidak menolak, malah tangannya diletakkan di pahaku, dan aku semakin terangsang dan gak kuat nahan. Lalu kupandang pandang Susi, dan dia membalas pandanganku entah siapa yang memulai tiba-tiba, kami udah berciuman mesra. Kulumat bibir bawahnya yang tebal nan seksi itu dan Susi membalas ciuam bibir atasku, dan tangannya yang satu memeluk leherku, sedang tangan yang satunya tadinya di pahaku sekarang sudah mengelus-elus penisku yang sudah super tegang di dalam celanaku.
Lidah kami saling bertautan dan kecupan-kecupan bibir kami menimbulkan bunyi cepak-cepok, Dan yang paling membuatku semakin terangsan seakan dia tidak mau kalah dengan adegan ranjang di VCD yang kami tonton. Tanganku pun tidak mau tinggal diam, segera kuelus paha mulusnya, Susi pun memberi kesempatan dengan membuka pahanya lebar-lebar, sehingga tanganku bisa mudah menyetuh bebas paha dalamnya sampai ke selangkangan, Sambil terus menikmati ciuaman bibirnya, Dan tanganku sudah mulai naik ke perutnya kemudian ke arah dadanya.
Kuremas dengan gemas buah dadanya walau masih tertutup kaos, Susi merintih lirih.
Lalu tanganku kumasukkan ke dalam kaosnya dan aku mulai aksi meraba-raba mencari BH-nya. Setelah ketemu lalu aku lanjut ke dalam BHnya dan mulai meremas-remas kembali buah dadanya, kuplintir-plintir putingnya sampai Susi mendesah. Seiring dengan itu, tangan Susi juga di masukkan di celana ku sambil mengocok penisku yang masih tertutup di dalam celana, Dia mulai agak ganas menyusup dan membuka dalam celana ku dan memegang sambil mengocok penisku.
Aku udah gak bisa nahan birahiku, langsung melepaskan kaos Susi dan BH-nya hingga nampak jelas buah dadanya yang kira-kira berukuran 34B semakin mengembang karena rangsangan birahi. Langsung aku ciumi buah dadanya dengan mulutku dan lidahku menjilat putingnya sampai Susi mendesis-desis keenakan,
“Ssshhhhhhhh… aaahhhhhhhhhh… Mas Ghofur… aahhh… ssshhh…” sambil tangannya memeluk kepalaku, meremas-remas rambutku.
Kutarik kepalaku dan kubisikkan ke telinga Susi,
“Susi, ayo pindah kamarku aja yuk,,,! Aman nggak ada siapa-siapa kok di rumah ini selain kita” Aku ngajakin Susi.
Susi langsung ku gendong tanpa aku nunggu dia jawab menuju ke kamar. Posisi gendongnya yaitu kaki Susi memeluk pinggangku, tangannya memeluk leherku dan buah dadanya menempel keras di dadaku, sedangkan tanganku memegang pantatnya sehingga penisku sekarang sudah menempel di selangkangannya.
Perjalanan menuju kamar, kami terus saling berciuman. Sesampainya di kamar, kuletakan tubuhnya di atas kasur, Susi tidak mau melepaskan pelukan kakinya di pinggangku malahan sekarang mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya,
“Susi… sabar bentar dong.., lepas dulu dong celana ketatmu sama celana dalam kamu…” kataku.
“Oke Mas.. tapi Mas juga harus lepas baju sama celana Mas, biar adil,,” rajuk Susi.
Setelah kulepas baju dan celanaku hingga telanjang bulat dan penisku sudah berdiri keras, Susi yang juga sudah telanjang bulat kembali merebahkan diri sambil mengangkangkan pahanya lebar-lebar, hingga kelihatan bibir vaginanya yang merah itu.
Aku pun segera mengelus-elus vaginanya, tapi tidak buru-buru aku masukkan penisku ke vaginanya, kembali aku kecup bibirnya dan ku jilati payudara serta putingnya. Jilatanku turun ke perut terus ke paha mulusnya kemudian ke betis indahnya naik lagi ke paha dalamnya hingga sampai ke selangkangannya,
“Auuhhhhhh… Mas ghofur… ehhmmmmm… sssssshhh… enaaaakkk Masss…” Susi sambil kepalanya digerakan kanan kiri tidak karuan dan tangannya mencengkeram sprei ketika aku mulai menjilati bibir vaginanya, terus ke klitorisnya.
Dengan penuh nafsu, terus kujilati klitorisnya hingga akhirnya tubuh Susi menegang, pahanya mengempit kepalaku, tangannya menjambak rambutku dan Susi berteriak tertahan. Ternyata dia telah mencapai orgasme pertamanya, dan terus kujilati cairan yang keluar dari lubang kenikmatannya sampai habis.
Aku bangun dan bermaksud berpindah posisi dan sebelu berpindah posisi melihat Susi yang masih tampak terengah-engah dan memejamkan mata menghayati orgasmenya barusan. Lalu kukecup bibirnya lagi, dan Susi membalas, lalu aku menarik tangannya untuk mengocok penisku. Dan Susi pun mengerti kemauanku, lalu dia bangkit menuju ke selangkanganku dan mulai mengulum penisku,
“Oooh… Sus… kamu pinter sekali Sus…” aku memujinya.
Kira-kira sepuluh menitan mengulum penisku. Mulutnya dan lidahnya seakan-akan memijat-mijat batang penisku, bibirnya yang seksi kelihatan semakin seksi melumati batang dan kepala penisku. Dihisapnya kuat-kuat ketika Susi menarik kepalanya sepanjang batang penis menuju kepala penisku membuatku semakin enak dan nikmat keenakan.
Setelah itu, aku langsung menarik tubuh Susi dan menidurkanya kembali ke tempat tidur, lalu kuambil posisi untuk menindihnya. Susi langsung membuka lebar-lebar selangkangannya, kuelus-eluskan dulu batang penisku di bibir vaginanya, lalu kumasukkan penisku ke dalam lubang vaginanya.
“Aduuh Mas… sakiiit… pelan-pelan…” aku pun memperlambat masuknya penisku, sambil terus sedikit-sedikit mendorongnya masuk diimbangi dengan gerakan pinggul Susi.
Terlihat sudut mata Susi basah oleh air matanya akibat menahan sakit. Sampai akhirnya, “Bleeesss…” Masuklah semua batang penisku ke dalam lubang senggama Susi,
“Sus,,, punya kamu masih sempit banget ya,,? Tapi enak lho,,!” Susi cuma tersenyum.
“Mas juga, punya Mas besar gitu maunya cari yang sempit-sempit, sakit kaan punyaku..!” rajuk Susi.
Aku ketawa dan mengecup bibirnya sambil merasakan gaya maju mundur dan Susi menggoyangkan pinggulnya sampai aku terasa mau keluar.
“Aaah… uuuhhh… oooww… shhh… ehhmmm…” Desahan Susi sambil tangannya memeluk erat badanku.
“Masih sakit Sus..?” Tanyaku.
“Gak Mas… sedikiiitt…sambil menikmati gaya maju mundurku uuhhh… shhh… emm… aahh…” jawab Susi.
Mendengar itu, aku pun mempercepat gerakanku, Susi mengimbangi dengan goyangan pinggulnya yang sangat dahsyat memutar ke kiri dan ke kanan, depan belakang, atas bawah. Aku hanya bisa merem melek sambil terus gaya maju mundur, merasakan enaknya goyangan Susi. Tidak lama setelah itu, kurasakan denyutan teratur di dinding vagina Susi, kupercepat goyanganku dan kubenamkan dalam-dalam penisku.
Tanganku terus meremas-remas buah dadanya sambil melintir putingnya. Dan tubuh Susi kembali menegang,
“Aaah… Mass… teruuus Maass… jangan berentiii… oooh… Maasss… aaahhh… akuuuu mauuu keluaaar… aaawww…”
Dan, “Crottt… croot… crotttttttttttt…” kurasakan cairan hangat menyemprot dari dalam liang senggama Susi membasahi penisku.
Kaki Susi pun memeluk pinggangku dan menarik pinggulku supaya lebih dalam masuknya penisku ke dalam lubang kenikmatannya. Ketika denyutan-denyutan di dinding vagina Susi masih terasa dan tubuh Susi menghentak-hentak, aku merasa aku juga sudah mau keluar.Dan kupercepat gerakanku,
“Aaah… Susss… aku mau keluar Sussssss…” belum sempat aku menarik penisku karena kaki Susi masih memeluk erat pinggangku, dan,
“Crooot… crooot… crooott…” aku keluar di dalam kemaluan Susi.
“Ahhhhhhhh nikmatnya mas…”
Dan aku pun lemas menindih tubuh Susi yang masih terus memelukku dan menggoyang-goyangkan pinggulnya.
Aku pun bangkit, sedangkan penisku masih di dalam liang senggama Susi dan kukecup lagi bibirnya.
Tiba-tiba, “Greeekkk…” aku dikejutkan oleh suara pintu garasi yang dibuka dan suara motor adikku yang baru pulang.
Aku pun cepat-cepat memakai baju dan Susi pun aku kejar-kejar biar cepet selesai pakai bajunya, tanpa membersihkan diri sama juga dengan Susi, karna aku takut ketauhan adekku dan akhirnya kami berdua lari dengan cepat, Susi tak suruh duduk di ruang tamu dan aku membuka pintu depan karna tadi aku kunci lalu duduan di ruang tamu.
Lalu adeku masuk ternyata adekku gak tau kalau tadi kami melakukan hubungan seks. Setaunya adeku hanya teman kuliahku saja, karna sekeluargaku juga tahu kalau aku baru putus sama pacarku, dan adeku tidak curiga sama sekali. Lalu adeku ganti baju ke kamarnya Susi aku suruh memberishkan badanya di kamar mandi, setelah di kamar mandi kami berdua ngobrol bentar dan saling tukeran pin BBM lanjut Susi pamit pulang. Tamat By : Texasbola
Baca Juga : Ngentotin Pepek Mbk Dewi Yang Hot 2018
Cewek Maniak Sex Ini Gilak Mintak Ngentot
April 05, 2018
cerita sex indonesia terpopuler,
cerita sex nomor 1 indonesia,
cerita sex terbaik,
cerita sex terbaru 2018,
cerita sex termantap,
cerita sex terupdate