Pijitan Pembantu Seksi Yang Membuat Ku Terangsang

SangekIndo - Kupanggil Marni pembantuku yang telah biasa memijatku, saya sangat menjadi capek sebab semalamnya saya sempat dua kali ngentot bersama kenalanku di Mandarin, pasti nikmat rasanya dipijat dan setelah itu berendam di air panas, segera saya mengakses pakaianku sampai hanya tinggal celana di dalam dan segera berbaring di atas area tidurku.


Namun agak lama termasuk Marni tak keluar di kamarku mencukupi panggilanku melalui interkom tadi, kebanyakan Marni sangat puas kalau saya suruh memijat sebab disamping persenan dariku besar, dia termasuk kerap kupijat balik yang mengakibatkan dia termasuk bisa merasakan kenikmatan yang satu itu.

Ketika kudengar cara memasuki kamarku, saya segera berkata, “Kok lama sih Mar, apa masih sibuk ya, ayo pijat yang nikmat!”.
Tiba-tiba kudengar nada perempuan lain, “Maaf Pak, Mbak Marni masih belum kembali, apa bisa saya saja yang memijat?”.

Aku meloncat duduk dan menoleh ke arahnya, ternyata di depanku berdiri pembantu lain yang belum dulu kukenal. Kuperhatikan pembantu baru ini bersama seksama, wajahnya manis khas gadis desa, bersama bibir tidak tebal yang merangsang sekali. Ia tersenyum gugup ketika memandang saya memperhatikannya dari atas ke bawah itu. Aku tak peduli, mataku jalang menatap belahan dasternya yang agak rendah supaya menampakkan beberapa payudaranya yang montok itu.

Dengan pelan kutanyai siapa namanya dan kapan menjadi bekerja. Ternyata dia adalah famili Marni dari Kerawang namanya Neneng dan dia ke Jakarta sebab idamkan bekerja layaknya Marni. Aku hanya mengangguk-angguk saja, ketika kutanya apakah dia bisa memijat layaknya Marni, dia hanya tersenyum dan mengangguk. Kuperintahkan dia untuk menutup pintu kamar, sebetulnya tidak wajib pintu kamar itu ditutup sebab pasti tak tersedia seorangpun di rumah, isteriku termasuk tengah pergi entah ke mana dan pasti malam hari baru pulang, tujuanku hanya menguji Neneng, apakah dia was-was bersama saya atau sangat berani. Kuambil cream untuk menggosok tubuhku dan kuberikan terhadap Neneng sambil berkata “Coba gosok dulu badanku bersama minyak ini, baru nanti dipijat ya!”.

Aku mengakses celana dalamku dan segera telungkup di area tidur, sengaja terhadap pas terjadi saya menghadap Neneng supaya Neneng bisa termasuk memandang penisku, ternyata dia diam saja. Ketika saya telah berbaring, dia segera membubuhkan lotion itu di punggungku dan menggosokannya ke punggungku. Sambil memejamkan mata menikmati elusan tangan Neneng yang halus, saya mengingatkan dia supaya menggosoknya rata ke seluruh badanku. Sambil berbaring saya minta Neneng menceriterakan berkenaan dirinya.

Ternyata Neneng seorang janda yang belum mempunyai anak, suaminya lari bersama perempuan lain yang kaya raya dan meninggalkan dia. Karena itu dia lebih puas ke Jakarta sebab malu.

Aku berkata kepadanya, “Jangan kuatir, jika begitu kapan-kapan kamu wajib ulang ke desamu bersama banyak duwit supaya bekas suamimu menyadari jika kamu saat ini telah kaya dan bisa belanja laki-laki untuk jadi suamimu!”. Neneng tertawa mendengar perkataanku itu. Ketika itu Neneng telah menjadi menggosok anggota pantatku bersama lotion, tangannya bersama lembut meratakan lotion berikut ke seluruh pantatku apalagi termasuk di sela-sela pantatku diberinya lotion itu supaya kadang kala tangannya menyenggol ujung pelirku.

Aku jadi tegang bersama gosokan Neneng ini, namun saya diam saja namun akibatnya posisiku jadi tidak enak, sebab posisiku yang tengkurap mengakibatkan penisku yang berdiri tegak itu jadi tertekan dan sakit sekali. Aku jadi gelisah sebab penisku rasanya mengganjal. Neneng yang memandang saya gelisah itu bertanya apakah gosokannya kurang betul. Aku hanya menjawab bersama gelengan kepala.

Ketika saya bertanya ulang apakah isteri baru suaminya itu cantik, Neneng hanya menjawab bersama tertawa katanya, “Cantik atau tidak yang mutlak uangnya banyak, kan suami saya bisa numpang nikmat!”, Ketika Neneng telah menggosok badanku sampai ke kaki, dia bertanya, “Apa saat ini menjadi dipijat pak?”. Aku segera berbalik telentang sambil berkata, “Sekarang yang anggota depan termasuk diberi minyak ya!”.

Aku sengaja memejamkan mata supaya saya tak menyadari bagaimana sikap Neneng memandang anggota depan tubuhku yang telanjang itu, apalagi penisku telah berdiri penuh mendongak ke atas bersama ujungnya yang layaknya jamur raksasa itu. Neneng tidak banyak berbicara, namun ia menjadi menggosok anggota dadaku bersama lotion yang harum itu, ketika saya mengakses mata, kulihat buah dadanya yang montok tepat berada di depan mataku, apalagi sebab potongan dusternya rendah, saya bisa memandang celah buah dadanya yang terjepit salah satu beha yang dipakainya.

Ketika gosokan Neneng sampai di selangkanganku, Neneng membubuhi kira-kira bulu penisku bersama lotion tersebut, begitu termasuk bersama buah pelirku yang bersama lembut diberinya lotion tersebut. Saat itu Neneng berkata “maaf pak, apakah burungnya termasuk digosok?”. Aku tak menyahut namun saya hanya mengangguk saja. Tanpa ragu Neneng membubuhi ujung penisku bersama lotion tersebut, menjadi dingin, lantas Neneng menjadi meratakannya ke seluruh batang penisku bersama lembut sekali, apalagi dia menarik kulit penisku supaya lekukan di antara kepala dan batang kenikmatanku termasuk diberinya minyak.

Ketika itulah saya mengakses mataku dan memandang Neneng, ketika dilihatnya saya memandangnya, Neneng tersenyum dan tertunduk pas tangannya terus mengurut penisku itu. Aku telah tak kuat ulang mencegah keinginanku, kutahan tangannya dan kusuruh Neneng untuk mengakses pakaiannya. Neneng yang telah janda rupanya segera menyadari bersama keinginanku, wajahnya memerah, namun ia segera bangkit dan mengakses dasternya. Aku duduk di pinggir area tidur memperhatikan badan Neneng yang hanya dilapisi beha mini dan celana di dalam mini yang kurasa pasti pertolongan isteriku. Buah dadanya membusung keluar sebab beha yang diberikan isteriku nampaknya kekecilan supaya tak bisa menampung payudaranya yang montok itu.

Aku berdiri mendekati Neneng dan kupeluk dia dan juga kubuka pengait behanya, payudaranya yang montok dan kenyal itu bergantung bebas menampakkan garis merah bekas terjepit beha yang kekecilan itu, namun payudaranya sungguh kenyal dan gempal sama sekali tidak turun bersama putingnya yang mendongak ke atas. Ketika kurogoh celana dalamnya kurasakan bulu vaginanya memadai rimbun pas ketika jariku menyentuh clitorisnya,

Neneng layaknya terlonjak dan merapatkan badannya ke dadaku, kurasakan vagina Neneng kering sekali sama sekali tak berair. Kukecup puting susu Neneng sambil ke dua tanganku menurunkan celana dalamnya itu. Ketika kutarik Neneng ke area tidur, Neneng meronta katanya, “Pak saya was-was hamil!” Kujawab enteng, jangan kuatir, jika hamil tanggung jawab Bapak!”. Mendengar perihal ini barulah dia sudi kubaringkan di atas area tidurku, sambil menutupi matanya bersama tangan. Kupuaskan mataku memandang kemolekan gadis desa ini, saya segera menyerbu vaginanya yang ditutupi bulu yang memadai rimbun itu, kuciumi dan kugigit pelahan bukit cembung yang penuh bulu itu,

Neneng merintih pelan, apalagi ketika tanganku menjadi mengembara menyentuh puting susunya. Neneng hanya menggigit bibir pas tangannya senantiasa menutupi wajahnya, barangkali dia masih malu. Ketika saya berhasil mendapatkan clitorisnya, saya segera menjilatinya begitu termasuk bersama bibir vaginanya kujadikan sasaran jilatan.

Mungkin sebab menjadi geli yang tak tertahankan, tangan Neneng mendorong pundakku supaya saya tak meneruskan gerakanku itu, begitu termasuk bersama pahanya yang terus bakal dirapatkan, namun seluruh ikhtiar Neneng tak berhasil sebab tanganku mencegah supaya ke dua pahanya itu tak merapat. Akibatnya Neneng hanya bisa menggerak gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan mencegah geli. Tetapi lama-kelamaan justru saya yang jadi tak tahan bersama seluruh ini, kuhentikan jilatanku dan segera kutindih Neneng sambil mengarahkan penisku ke liang vaginanya.

Melihat saya ada masalah memasukkan ujung penisku, Neneng bersama malu-malu menuntun penisku ke arah liangnya dan menepatkannya di ujung bibir vaginanya. Ketika itu dia berbisik, “Sudah tepat pak”. Aku segera mendorong pantatku supaya supaya penisku bisa masuk yang disambut termasuk oleh Neneng bersama sedikit mengangkat pahanya sehingga.., sleep.., bles.., penisku terbenam seluruhnya di liang vagina Neneng yang seret itu, belum sempat saya menggerakkan penisku,

Neneng telah menjadi memutar mutar pantatnya supaya ujung penisku rasanya layaknya dilumat oleh liang vagina Neneng itu. Aku mendengus keenakan, bibirku mencari puting susu Neneng dan menjadi mengulumnya. Sambil mendesah desah Neneng berkata, “Ayo pak, digoyang, biar sama sama nikmat nya!”. Aku terperanjat memandang keberanian Neneng menyuruh saya bekerja sama di dalam permainan ini.

Tetapi justru ini mengakibatkan saya tambah terangsang, walau profesinya hanya pembantu, namun cara main Neneng benar benar memuaskan. Vaginanya tak henti henti meremas penisku mengakibatkan saya jadi ngilu, saya telah menyadari bahwa orang desa secara naluri telah mempunyai kapabilitas seks yang hebat, jadi untuk saya kapabilitas Neneng benar benar sulit dicari bandingannya.

Ketika kurasakan air maniku hampir memancar, saya berbisik terhadap Neneng supaya berhenti menggoyang pantatnya supaya saya bisa lebih merasakan kenikmatan ini. Tetapi Neneng justru tambah cepat menggoyangkan pantatnya dan juga meremas-remas penisku supaya tanpa bisa ditahan ulang air maniku memancar bersama derasnya mencukupi vagina Neneng. Saat itu termasuk Neneng mencengkeram punggungku keras keras dan kurasakan vaginanya menjepit penisku bersama erat sekali, matanya terbeliak sambil mendesis. Rupanya saya dan Neneng menggapai puncaknya terhadap pas yang bersamaan.

Setelah beberapa menit diam, kurasakan Neneng pelan pelan menjadi meremas-remas punggungku sambil menempelkan pipinya ke pipiku. Dengan tersipu-sipu dia bercerita jika dia puas bisa mendapat rejeki ditiduri olehku, sebab sejak di desa dulu dia sebetulnya nafsunya besar, supaya suaminya sampai kerepotan melayani nafsunya yang luar biasa itu. Sekarang ini dia sangat baru merasakan puas yang sebetulnya sehabis main denganku.

Aku terhanyut oleh caranya yang mesra itu, namun saya tak idamkan main ulang pas itu sebab saya tadinya sangat hanya sudi pijat dan melemaskan ototku, jika sampai wajib layaknya ini, seluruhnya hanya sebab tersedia vagina baru di rumah yang sudah pasti tak bisa saya biarkan. Setelah kuberi dia duwit 500 ribu, kusuruh Neneng keluar, Neneng sangat terperanjat memandang kuantitas duwit yang kuberikan, ia berkali-kali mengucapkan menerima kasih dan keluar dari kamarku.

Sekeluarnya Neneng, saya ulang berbaring telanjang bulat diatas ranjangku sambil memejamkan mata, badanku kini menjadi lebih enteng.Tamat By : Texasbola

Baca Juga :Di keroyok Tiga Perempuan Cantik Yang Menggoda