Mesumsexindo - Kali ini aku menjalin hubungan dengan Ratna gadis cantik dari kota yang sama denganku. Sedangkan Febi, pacarku sebelum Ratna masih saja sering menghubungi aku, walau sering juga aku tidak mengangkatnya.
Karena aku benar-benar kecewa dengan sikapnya padaku, hampir satu tahun aku menjalin hubungan dengannya dan akupun sudah serius dengan hubungan ini, tapi dengan mudahnya Febi si mantan memutuskan aku.
Awalnya aku tidak mengetahui alasannya. Namaku Jaka usiaku 27 tahun dan sudah bekerja di perusahaan swasta, selama satu tahun aku menjalin hubungan dengan Febi gadis yang beda kota denganku, meskipun begitu aku sering menemuinya jika ada waktu. Bahkan terkadang setiap weekend aku pergi ke rumahnya, dan bukan hanya itu saja sudah banyak waktu yang aku korbankan untuknya.
Begitupun hal seperti hubungan dewasa yang sudah sering kami lakukan. Tapi karena Febi si mantan yang berubah sikapnya bahkan dia rela memutuskan aku karena dia memutuskan akan menikah. Dengan orang yang telah di pilih orang tuanya. Tapi belum juga terjadi pernikahan , rencana itu gagal karena ternyata calon suami Febi bukan seorang pengusaha sukses tapi seorang penipu.
Hari ini aku menunggu Ratna di depan kantornya, karena dia bekerja di perusahaan yang berbeda denganku. Di cafe itu aku dapat melihat kalau Ratna keluar dari kantornya. Dari balik kaca aku melihatnya setelah setengah jam aku menunggu, kulihat Ratna bergegas masuk kedalam cafe tersebut. Dia tersenyum padaku dan berkata
” Lama nunggunya …maaf ya…” Kata Ratna padaku.
Akupun menjawab ” Kok telat katanya pulang agak siangan ..” Dia memegang tanganku dan berkata
” Tadi ada rapat kilat sayang…” Kamipun langsung menyantap makanan yang kami pesan, begitu manis dan baik Ratna ini.
Walau belum genap 2 bulan hubunganku, tapi aku tahu kalau dia gadis baik-baik. Karena selama berhubungan denganku saja dia tidak pernah mau di ajak melakukan.
Paling kami hanya berciuman mesra. Walaupun seorang laki-laki yang pernah melakukan hal itu tapi aku dapat menahannya selama ini, mungkin karena aku tidak lagi mengukur hubungan serius dari cara seseorang pernah melakukan hubungan dewasa. Tapi belum lagi menginjak 3 bulan hubunganku, akhirnya ada sesuatu yang tidak aku duga sebelumnya.
Aku menyelingkuhi Ratna, gadis cantik yang selama ini setia dan begitu perhatiannya padaku. Apa mungkin karena dengannya aku tidak pernah melakukan hubungan dewasa, hingga aku dengan gampangnya melakukan perselingkuhan itu. Cerita itu bermula ketika minggu lalu, aku mendapat telpon dari Febi si mantan, sebenarnya aku sudah tidak pernah mengangkatnya tapi hari itu.
Aku mengangkat telpon dari Febi si mantan, dan dia ingin bertemu denganku karena dia ada di kota ini. Dengan mengendarai mobilku, sepulang dari rumah Ratna aku bilang kalau aku ada keperluan, dan tidak lama di rumahnya. Dengan senyum yang biasa menghiasi wajahnya Ratna mengantarku sampai di depan rumahnya. Padahal waktu itu aku terus ke tempat janjian dengan Febi, mantanku.
Seperti yang sudah di tentukan kami bertemu di sebuah cafe, ketika aku sampai aku sudah dapat melihat Febi si mantan duduk sendirian di cafe itu. Langsung saja aku mengahmpiri dan berkata
” Sudah lama nunggunya… ” Diapun menjawab singkat
” Baru saja… ” Katanya sambil menunduk, mungkin dia tidak berani memandang wajahku.
Di sana aku melihat wajah Febi si mantan yang semakin kurus saja.
Mungkin karena rasa simpatiku itu, aku menurut saja ketika dia bilang dia mau ke rumahku. Sebenarnya aku sudah mempunyai sebuah rumah minimalis yang aku hasilkan sendiri dari hasil pekerjaanku. Dan Febi si mantan memang sudah mengetahui hal itu, kamipun sampai di rumahku. Di sana aku langsung masuk dalam kamar untuk berganti baju, sedangkan Febi masih berada di ruang tamu.
Di saat aku keluar terlihat Febi si mantan melihat ke arahku.
” Maaf..Jaka..aku telah membuatmu kecewa..” Katanya dengan muka sedihnya
” Sudahlah Feb..aku benar-benar melupakan hal itu kok…” Tapi dengan tiba-tiba Febi si mantan memeluk tubuhku, dengan eratnya dia dekap tubuhku.
Saat itu juga aku membalas pelukannya dan tangankupun membelai rambutnya seperti kami masih pacaran dulu.
Dengan muka sedihnya Febi menengadah dan menatapku deangan tatapan yang sulit aku gambarkan. Namun yang pasti saat itu kami langsung berciuman, kami saling melumat bibir kami masing-masing. Malah lidah Febi si mantan menjulur bermain di dalam mulutku. Dengan begitu lihainya karena sudah biasa aku dengannya melakukan hal ini, Febi membuka bajuku tapi masih dengan bibir di kulum.
Saat itulah aku sudah tidak lagi memakai baju. Dengan pelan tapi pasti Febi si mantan merosot di depanku, hingga dia berada pas di depan penisku yang masih lemas. Dan dengan lahapnya dia masukkan penisku kedalam mulutnya, dia kulum dan di lumatnya penisku. Bahkan ketika penis itu sudah menggeliat membesar dan semakin tegang, Febi langsung bermain dengan tangannya.
Dengan lembut dia kocok penisku dengan menggunakan tangannya, sesekali dia kulum lagi dan dia hisap sampai mulutnya menyedot keras penis itu hingga aku mendesah panjang
”ouuggghhhh… ooouugghh… ooouugghhh… aaaagghh…aaagghh… E..nak…Feb..terus…Feb….ooouuuggghh… ” Mataku sudah terpejam menikmati permainan mulut Febi, bahkan aku tidak dapat menahan keseimbangan kakiku.
Di saat itulah aku terjatuh dan duduk di kursi panjang ruang tamu itu. Febi si mantan membuka bajunya sambil terus menatapku dengan penuh nafsu. Ketika bajunya sudah terbuka kembali dia melumat penisku dalam mulutnya
” Su..dah …Feb…aku sudah..tidak..ta..han..lagi..ooouugghh…aaagghhh….aaagghh…. ” Aku tarik tubuh bugil Febi hingga dia menindihku.
Karena sudah biasa kami melakukan hubungan dewasa selama ini, diapun dengan lihainya menggoyang tubuhku dari atas . Bagai penunggang kuda Febi menghentak-hentakan penisnya padaku.
” Oouugghh…aaggh..aaghhh…aaaggghhh…aaagghh…aaagghh..ya..ya..ya…” Begitu terus Febi mendesah, bahkan sesekali dia memutar pantatnya di atas penisku.
Di saat seperti itu aku sudah tidak dapat menahannya.
” Aaaauuugghhh…..oouugghh…aaagghh…aku..nggak..ku..at..Feb…oouugghh… ” Kemudian aku balik tubuh Febi yang berada di atasku.
Dengan sekuat tenaga aku tancapkan penisku dan menggoyangnya dengan penuh semangat
” Aaaauuuwww…Mas…Feb…am..su..dah…aaaagghhh… ” Dia merengkuh tubuhku dengan eratnya.
Akupun mencapai klimaks seperti yang baru saja Febi si mantan alami, dengan menekan penisku lebih dalam dan Aaaaagghhhh semua tumpah dalam vagina Febi. Diapun memejamkan mata sambil terus mendekap tubuhku. Kemudian aku terkulai dan lunglai di sampingnya. Dengan penuh mesra Febi memeluk tubuhku, malam itu dia menginap di rumahku, bahkan kami sering melakukannya.
Walau hal itu tak bisa aku hindari, tapi sungguh aku takut kalau sampai Ratna mengetahui perbuatanku. Dan hingga saat ini dia belum mengetahuinya, karena aku simpan rapat tentang hal ini.
Tapi aku tahu kalau Febi mengetahui hiubunganku dengan Ratna, karena itu selama ini dia tidak pernah menuntut apapun dariku. Walau sekarang dia yang lebih sering ke sini untuk menemuiku.