Ngentot Dengan Dinar Sang Pujaan Hari di Desa

SangekIndo - Panggil saja aku Dinar, umurku 18 tahun aku duduk dibangku SMA. Aku termasuk siswi yang rapi dan mempesona. Aku berkulit putih dan berambut panjang. Kalau jaman sekarang bisa disebut cabe-cabean. Aku terlahir dari keluargayang biasa saja, ibuku membuka warung kelontong dirumah. Sedangkan ayahku bekerja dipabrik dan hanya seminggu sekali pulang kerumah. Aku memiliki kakak yang sudah berkeluarga. Sekarang aku hanya dirumah berdua saja dengan ibuku. Kegiatan sehari-hariku setelah pulang sekolah yaitu membantu ibu berjualan. Orangtuaku menginginkan aku menjadi orang yang sukses.


Aku harapan satu-satunya karena kakakku juga seorang ibu rumah tangga biasa dengan lulusan SMA. Ayahku bekerja banting tulang demi aku karena sebentar lagi aku lulus dari SMA dan aku akan meneuskan pendidikanku ke jengjang yang lebih tinggi. Kebetulan aku siswa berprestasi di sekolah jadi setiap ada tawaran masuk ke perguruan tinggi melalui tes aku selalu lolos dalam ujian tersebut.

Namun apalah daya semua harus dengan uang. Aku harus bersabar dan gak boleh memaksa kedua orangtuaku. Kalau memang gak bisa berkuliah kerjapun aku gak masalah. Toh dapat menghasilkan uang bisa membantu kedua orangtua. Namun seiring berjalanya waktu kedua orangtuaku memiliki tabungan khusus untuk aku masuk ke perguruan tinggi.

Karena aku termasuk siswa berprestasi aku hanya mengeluarkan biaya 50% saja. Gak banyak yang dibayarkan aku termasuk golongan orang yang beruntung. Aku diterima di perguruang tinggi negeri yang sangat diidam-idamkan semua temanku. Orangtuaku sangat bangga kepadaku. Namun letak kampus dengan rumah lumayan sangat jauh.

Kira-kira perjalanan satu jam belum lagi jika jalan macet. Ibuku menghendaki aku untuk mencari kost di dekat kampus. Aku masih berfikir panjang lagi karena mungkin biaya tambah banyak. Tapi mau bagaimana lagi daripada waktu habis dijalan dan selalu terlambat. Aku harus focus dengan Ujian Nasional terlebih dahulu.

4 hari aku harus menghadapi ujian penentu kelulusanku. Setiap hari aku belajar memahami semua materi pelajaran. Aku sudah dapat kampus yang aku inginkan dan aku harus belajar sungguh2-sungguh untuk menghadapi ujian nasional ini. Waktu berjalan sangat cepat hari demi hari aku lalui ujian nasionalpun aku sudah melewati dengan sangat lancar.

4 hari sudah aku melaksanakan ujian tertulis aku percaya bahwa aku lulus dengan nilai yang memuaskan. Setelah aku menjalani ujian nasional tersebut aku bersantai sejenak sambil menunggu kelulusan. Sambil mengurus segala keperluan untuk berkuliah nanti. Aku dibelikan sepeda motor oleh ibuku walaupun itu bekas aku senang sekali.

Orangtuaku mampu memberikan apa saja yang aku inginkan. Dan aku harus membalas semua dengan belajar bersungguh-sungguh. Pengumuman kelulusan itu akhirnya datang juga. Acara wasana warsa dan kelulusan dengan mengundang kedua orangtua. Dalam hatiku sangat berdebar-debar menunggu hasil itu.

Ayah dan ibuku berangkat ke acara tersebut, mereka duduk di kursi tengah sesuai nama yang sudah tertera. Acara sudah dimulai dengan berbagai macam sambutan dan pentas seni. Pada akhirnya acara yang ditunggu-tunggu datang juga. Pengumuman kelulusan dan nilai terbaik saat itu. Ayahku mengambil amplopku dan dia membuka bahwa aku LULUS.

Ayah tampak bahagia sekali melihat hasil itu. Belum cukup itu saja ternyata aku mendapat nilai tertinggi Ujian Nasional itu. Aku dan kedua orangtuaku maju ke depan. Mereka menangis bahagia ketika itu dan memelukku dengan sangat erat. Sambil diputarkan video kegiatan sehari-hari orangtuaku. Aku gak menyangka sekolah bisa memutar video itu.

Disitu menjelaskan bahwa orang yang berhasil gak diukur dengan materi. Orang yang pas-pasan dan sederhana seperti aku pun bisa meraih keberhasilan. Aku mendapatkan ucapan selamat dari banyak temanku dan orangtuanya. Bahkan aku mendapatkan uang atas prestasiku. Semua menjadi kebanggan tersendiri dan semoga aku bisa mempertahankannya.

Acara selessai dan aku pulang dengan kedua orangtuaku,

“Ayah bangga sama kamu Tari, kamu membuktikan bahwa kerja keras bapak selama ini gak sia-sia…”

“Terimakasih pak, sudah banyak mengusahakan biaya untuk aku sampai aku dapat kuliah…”

“Kamu harus mempertahankannya , gak berprestasi di kampus kelak gak apa-apa yang penting kamu kuliah yang sungguh-sungguh. Diluar sana pergaulan semakin kejam kamu juga harus jaga dirimu. Kenal dengan lawan jenis gak dilarang asal ada batasannya nak…,”

“Iya pak, saya akan menjaga pesan bapak saya juga akan pilih-pilih jika bergaul…”

“Jadilah seperti ini sederhana dan gak banyak tingkah. Pesan ayah jaga dirimu sebagai wanita remaja, jangan asal bergaul. Di kost juga hati-hati menjaga diri hindari semua yang menjerumuskanmu. Intinya semua kembali pada dirimu sendiri…”

“Iya pak tenang saja aku bisa menjaga diri..”

Setiap hari ayah selalu berpesan itu beliau takut aku masuk ke dalam pergaulan bebas. Apalagi aku kost gak pulang ke rumah. Namun aku percaya pada diriku sendiri aku bisa menjaga diri. Hari pertama masuk kuliah pun tiba. Ayah ibu mengantar aku sampai kost membawa barang-barang banyak sekali. ayah ibu gak bisa lama-lama karena mereka harus bekerja.

Aku mencium dan berjabat tangan tampak ibu berlinang air mata. Aku tetap tegar meyakinkan ibuku supaya gak terlalu khawatir dengan ku. Walaupun dalam hatiku juga berat gak pernah pisah dengan kedua orangtuaku. Namun ini semua demi kesuksesanku dan aku ingin membahagiakan mereka. Setelah itu mereka pulang dan aku bersiap-siap untuk ospek.

Segala keperluan sudah disiapkan aku tinggal berangkat ke kampus saja. Sebulan dua bulan aku mendapatkan teman baru mereka sepertiku biasa saja. Mereka juga berasal dari kampung. Selama sebulan penuh aku gak pulang karena kegiatan padat dan hanya berkomunikasi saja dengan orangtuaku.

Ternyata benar apa kata ayah pergaulan disini sangat kejam. Pasangan muda mudi berpacaran bebas diarea taman kampus bahkan ada yang satu kos. Gak terbayangkan apa yang mereka lakukan di dalam kamar kost. Sudah seperti suami istri saja, semoga aku tetap bisa menjaga diriku. Tetapi kenyataan berpihak lain selama satu tahun aku bisa menjaga diriku.

Selebihnya aku sudah masuk ke dalam pergaulan bebas. Setelah aku mengenal seorang lelaki namanya Adit. Dia seorang lelaki yang sudah merenggut keperawananku. Entah aku bisa hanyut dalam situasi karena aku sebelumnya sering melihat video porno. Temanku yang awalnya lugu dia juga berubah drastis.

Menjadi sangat nakal dan sex bebas sudah menjadi makanan sehari-hari. Yang paling parah Adit yang aku kenal adalah seorang pemuda yang beekrja sebagai sopir angkot. Kala itu perkenalan dimulai saat angkot dia sering ngetime di depan kampusku. Dia sopir angkot yang rapid an masih muda. Yang terlintas dipikiranku saat itu aku tertarik dengan Adit.

Aku sengaja gak naik motor hanya untuk menaiki angkot dan bertemu Adit. Setiap pagi aku menunggu angkot itu lewat. Kebetulan aku selalu duduk di depan dekat dengannya. Lama-lama dia hafal juga kalau aku sering naik angkotnya. Kita ngobrol layaknya sudah akrab berteman. Aku menjalin pertemanan sekitar 2 bulan saja.

Aku diantar jemput dengan angkotnya apalagi musim hujan. Gak mungkin aku naik motor pastinya diantar dan dijemput Adit. Dia sangat perhatian sekali denganku, dia juga selalu menolak jika aku ajak menginap di kost. Disini aku lebih agresif aku memegang tangannya aku coba mengelus pundaknya. Tetapi sepetinya dia kurang respon denganku.

Pada suatu hari aku ada kuliah malam sampai jam 11 malam. Dia sudah setia menunggu di depan kampusku,

“Hay Dit, udah lama ya nungguin aku…”

“Enggak kok baru saja satu jam yang lalu, udah selesai belum kuliahmu?”

“Udah nih ayo kita pulang…”

Aku masuk ke dalam angkot dan dia menghidupkan mesin mobilnya. Sepanjang perjalanan kita cerita pengalaman berpacaran. Aku gak banyak cerita karena aku memang belum pernah pacaran. Adit banyak bicara mengenai pacarnya yang dahulu. Adit jujur kalau punya pacar pasti dia melakukan hubungan sex.

Kala itu aku terkejut karena dibalik diamnya Adit ternyata ganas juga. Sudah melakukan hubungan sex dengan banyak wanita,

“Jalan-jalan aja deh aku masih pengen sama kamu malam ini, ucapku dengan lirih”

“Kamu pengen kemana ini udah malam loh dingin pula, ucap Adit…”

“Kan ada kamu yang bisa ngangetin aku…”

Adit tampak tersenyum dengan keganjenanku. Kita melewati jalan dengan penuh keramaian yang semakin malam semakin ramai. Adit mengajakku ke jalan yang sepi menyusuri Desa. jalannya gelap banyak orang berpacaran di pinggir jalan. Kayaknya emang tempat khusus untuk berpacaran. Sepanjang jalan semua pasangan berpelukan menikmati dingin dan kerlap kerlip bintang.

Aku terus mencari tempat yang sunyi. Akhirnya ketemu juga dibawah pohon besar Adit berhenti. Angina berhembus semakin kencang terasa sangat dingin sekali. Adit menutupi semua kaca dan pintu angkotnya,

“Aku jadi inget mantanku , dulu aku bercumbu di bawah pohon ini, ucap Adit”

“kenapa harus inget mantan terus sihdisini kan udah ada aku , aku juga bisa melayanimu malam ini” jawabku dengan sensi

“jangan marah dong Tari aku hanya ingin membuatmu cemburu saja, aku pengen menikmati malamku bersamamu…”

Aku tersipu malu ketika Adit berkata seperti itu. Adit mendekati aku dia duduk disebelahku, tanpa basabasi dia memelukku dengan sangat erat. Dia memandangiku dan mengecup bibirku dengan perlahan. Dia mengulum bibir manisku dengan lembut. Aku membalas ciumannya dengan mengulum bibirnya.

Dingin seketika hilang dan berubah menjadi kehangatan. Dia terus menciumi bibirku , lidahnya terus bergoyang di dalam bibirku. Aku terbawa suasana aku enggan melepaskan ciuman nikmat itu. aku memintanya terus menciumiku. Dia menuruti perkataanku dia terus membuat aku sangat nyaman berada disampingnya.

Tangannya memeluk erat tubuhku dengan perlahan dia melepaskan pelukan itu. Tangannya mengelus tubuhku dan kemudian dia memegang payudaraku. Payudara perawan yang masih kencang dan montok. Tangannya meremas-remas payudaraku hingga aku lemas. Remasan itu sangat nikmat sekali, tangannya diputar-putar di kedua payudaraku. Aku sedikit mendesah karena terlalu nikmat,

“Aaaahhhhhh Dit..nikmat aaaaakkkkhhhhhhhhh….”

Setelah itu dia kembali mencium bibirku dan tangannya terus meremas payudaraku. Aku sudah terbawa suasana horny. Dia membuka bajuku terlihat bra merah yang menutupi payudaraku. Dia tampak beringas melihatnya. Aku sudah gak bisa merasakan dinginnya malam padahal aku gak memakai baju.

Aku sodorkan payudaraku aku sudah gak sabar ingin terus dibelai Adit. Aku dan Adit pindah di belakang. Kita bercumbu di belakang karena didepan sempit. Dibelakang kita bebas bergerak walaupun gak beralaskan apapun terasa nikmat apabila terus berada didekatnya. Aku terbaring dibelakang sudah siap menikmati malam mencekam itu.

Adit mendekati ku dia melepas semua pakaiannya. Dan dibuat alas untuk bercumbu. Aku hanya memakai bra dan celana dalam saja. Kebetulan celana dalam dan bra ku serasi berwarna merah. Membuat Adit semakin horny melihatku seperti itu. Tubuhku yang mulus itu bersiap untuk dinikmati. Tubuh Adit yang kekar membuat aku semakin gak sabar kala itu.

Dia berada diatasku menciumi bibirku. Tampak k0ntolnya semakin membesar tegak mengenai vaginaku terasa sekali. Keras tegak dan sangat kencang ciuman yang nikmat gesekan k0ntol yang sangat tajam aku horny,

“Aaahhhhh Dit aku horny…aaaaaakkkhhhhhhhhh……”

Dia membuka bra ku dan meremas payudaraku dengan keras. Putingnya dia putar-putar dengan jemarinya, tubuhku bergetar saat itu,

“Ooohhhhhh…aaahhhh…terus Dit …aaaaaaakkkhhh ooohhhh…..nikmat Dit …aaaaaaaaaaahhh…”

Dia terus memutar kedua putingku dengan jemarinya. Dan kemudian lidahnya menjulur mendekati putingku , dia jilati putingku secara bergantian. Tubuhku semakin mengejang kuat, Adit tampak sangat nafsu. Birahinya muncul , bibirnya mengulum payudaraku. Seperti layaknya ibu yang menyusui anaknya, tetapi ini beda aku menyusui Adit dengan penuh kegairahan,

“Oohhh Dit …aahhhh…. Dit ….terus…aaakkkhhh lagi….ooohhh aaaaaaaahhhh……”

Adit terus membuat aku nafsu dia pun semakin beringas denganku. Kita sudah gak memakai pakaian dan celana dalam. Didalam angkutan itu kita sudah telanjang, tubuhnya berada diatasku. Dia terus menciumi tubuhku hingga bergetar seluruh tubuhku,

“Oooohhhhhhhhh…aaaahhhhh……..ooohhhhh………”

Dia kemudian menciumi vaginaku yang masih perawan itu. Rambut kemaluanku yang belum banyak tumbuh itu membuat Adit gemas. Vaginaku yang masih merah merekah itu membuat dia semakin nafsu. Vaginaku dibelai dari atas hingga bawah, bulu-bulu kemaluan terasa sangat tegak. Dia membuat vaginaku dengan jemarinya.

Lidahnya kembali bermain menjilati vaginaku hingga aku lemas,

“Aaaahhhh……ooohhh…aaahhhhh….lagi….aaaaaaaahhhhhhhhh……”

Dia mengecup lubang vaginaku dengan lembut tubuhku bergetar kembali. Menggeliat tubuhku merasakan kenikmatan itu. Kemudian dia mencoba menggesek-gesekkan k0ntolnya. Aku semakin horny, dia mencoba memasukkan k0ntolnya ke dalam lubang vaginaku. Kakiku mengangkang lebar dan k0ntolnya bersiap memasuki vaginaku.

Perlahan ujungnya masuk ke dalam vaginaku,

“Aaaaahhhh…aaakkkkhh sakit Dit aaaaahhhhhhhhhhhhh….”

Sakit namun nikmat itulah yang aku rasakan. Semakin lama k0ntolnya masuk ke dalam, setengah k0ntolnya masuk aku tak tahan,

“Oooohhhhhhhhhh nikmat aaaaaaaaaahhhh…aaakkkkhhh…oohhh…..lagi……”

Lalu Adit menekan k0ntolnya masuk kedalam vaginaku. Terus dia tekan masuk dan akhirnya masuk seluruh batang k0ntol itu. Aku menjerit karena sepertinya selaput keperawananku sobek dan mengeluarkan sedikit darah,

“Aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh…..ooooooooohhhhhhh……..aaaaaaakkkhhhhhh……”

Gerakan maju mundur itu terasa sekali hingga masuk kedalam. Terasa sangat nikmat tangannya terus meremas-remas payudaraku dengan keras. Aku sangat nafsu Adit begitu pula sangat beringas. Kita sudah sama-sama merasakan nafsu birahi yang sangat tinggi. Sesekali aku merasakan kesakitan dia mengulum putting susuku agar aku merasakan kenikmatan.

Dia begitu lincah bermain sex sekalipun didalam angkot. Tempat yang kurang layak untuk melakukan hubungan sex. Namun terasa lebih nikmat sperti di kasur busa yang empuk dan nyaman. Angkot terasa bergoyang saat kita melakukan hubungan sex. Tekanan demi tekanan terus dia lakukan, terus dia dorong k0ntolnya masuk ke dalam.

Selama 20 menit dia gak melepaskan k0ntolnya. Seakan terus tertancap di dalam vaginaku,

“Oooohhh ahhhhh lagi Dit aaahhhh…oohh….aaaaaaakkkhhh…uuuuuuhhhhh….”

Gearakan semakin cepat dan akhirnya pejuh itu keluar,

“Crrrooooottttttttttt….ccrrrrooootttt….ccccccrroootttttttt……ccccccrrrrooooottttt……”

Dia semprotkan di mulut kemudian di tubuhku, aku terpaksa menelan pejuh itu. Aku terbaring lemas Adit membersihkan tubuhku dengan tisu. Aku kembali mengenakan pakaianku kembali. Ini adalah pengalaman sex pertamaku dan keperawananku direnggut di dalam angkutan. Sejak saat itu aku dan Adit sering melakukan sex dimana saja. Tamat By : Texasbola

Baca Juga : Saat Diriku Bercinta Dengan Kakak Iparku Dikamar